"Perhatikanlah. Aku akan menghitung tinggi pohon itu hanya dengan tongkat ini." kata Andi.
Nah tahukah kalian dengan cara apa Andi akan menghitung tinggi pohon tanpa harus naik ke atas pohon? Benar andi akan menggunakan prinsip kesebangun untuk menghitung tinggi pohon dengan bantuan tongkat. Untuk lebih jelasnya perhatikan penjelasan berikut.
Hubungan diantara dua bangun datar ada 3 hal yaitu :
Dua buah bangun datar dikatakan kongruen jika memenuhi syarat :
- Memiliki bentuk sama
- Sudut - sudutnya sama
- Panjang sisinya sama
- Memiliki bentuk sama
- Sudut-sudutnya sama
Sebuah bangun yang kongruen pasti sebangun.Dan bangun yang sebangun belum tentu kongruen. Secara sistematis bisa digambarkan dalam mind mapping berikut ini.
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut:
Contoh bangun - bangun yang KONGRUEN
Perhatikan gambar berikut :
Gambar 1 |
Perhatikan segitiga ABC dan DEF.
Besar sudut A = Besar sudut D
Besar sudut B = Besar sudut E
Besar sudut C = Besar sudut F
Panjang sisi AB = Panjang sisi DE
Panjang sisi BC = Panjang sisi EF
Panjang sisi AC = Panjang sisi DF
Jadi segitiga ABC dan Segitiga DEF adalah kongruen.
Perhatikan gambar diatas :
- Sudut A = sudut P
- Sudut B = sudut Q
- Sudut C = sudut R
- Sudut D = sudut S
- Panjang AB = 4/3 panjang sisi PQ
- Panjang BC = 4/3 panjang QR
- Panjang CD = 4/3 panjang RS
- Panjang AD = 4/3 panjang PS
Contoh bangun - bangun yang TIDAK SEBANGUN dan TIDAK KONGRUEN
Segitiga ABC dan XYZ tidak sebangun dan tidak kongruen karena:
- Bentuknya tidak sama
- Sudutnya tidak sama
- Panjang sisinya tidak sama
Segitiga ABC dan KLM tidak sebangun dan tidak kongruen karena
- Bentuknya tidak sama
- Sudutnya tidak sama
- Panjang sisinya tidak sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar